Bosan dengan terong yang hanya disajikan sebagai lalapan bersama sambal atau dalam bentuk balado terong saja ? Atau bahkan Anda tidak suka mengkonsumsi terong? Jangan khawatir. Sekarang ada solusinya. Ya, dodol terong. Racikan dodol berbahan dasar terong ini kreasi Nurul Fitriah, mahasiswa jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Jember. Rasanya yang gurih dan nikmat, tanpa aroma terong sedikitpun membuat dodol terong ini disukai banyak orang.
Awal mulanya, Nurul Fitriah berkreasi dengan terong saat duduk di bangku SMA PGRI 2 Jombang. Waktu itu dirinya mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah tingkat SMA swasta se –Jawa Timur tahun 2007 lalu di Surabaya. Berdua bersama rekannya, Feni Dwi Setyowati serta di bawah bimbingan guru pembimbing, ia mencoba bereksperimen membuat dodol terong. Kreasi dodol terong karya Nurul dan Feni berhasil meraih juara pertama pada ajang tersebut.
Menurut Nurul Fitriah ide awal membuat dodol terong ini karena selama ini pemanfaatan terong hanya sekedar untuk dikomsumsi saja, padahal jika dikembangkan dengan ide kreatif maka terong akan mendatangkan rupiah. “Terong banyak memiliki manfaat misalnya untuk mengendalikan stres, karena kandungan senyawa solanin yang dalam jumlah tertentu, bisa mengendurkan urat-urat saraf atau mempertahankan darah agar tidak naik-turun secara drastis. Terong mempunyai manfaat menghambat pembentukan radikal bebas. Selain itu, terong juga membantu menurunkan kolesterol serta sebagai sumber asam folat dan kalium,” ujar gadis yang biasa dipanggil Fitri ini.
Untuk membuat dodol terong, bahan yang diperlukan adalah terong ungu sebanyak 1 kilogram, gula pasir 200 gram, santan 200 cc, tepung ketan 200 gram dan garam secukupnya. Untuk proses pembuatannya pun sangat mudah. Terong yang sudah dikupas dan dicuci hingga bersih, dipotong menjadi beberapa bagian lalu dikukus hingga matang dan dihaluskan menggunakan blender. Setelah itu, bahan-bahan yang sudah ada, dicampur menjadi 1 dalam sebuah wajan. Selanjutnya, dimasak hingga matang lalu dituang dalam loyang. Perlu diperhatikan, selama proses memasak, adonan harus diaduk terus. “Tujuannya untuk mencegah adonan yang kita buat tidak lengket di wajan,” ujar Fitri. Kemudian tunggu hingga dingin dan dodol terong pun siap kita nikmati.
Sewaktu duduk di bangku SMA Fitri mengembangkan usaha membuat dodol terong dan dipasarkan di SMA PGRI 2 Jombang. Dodol terong produksinya ternyata digemari banyak kawan-kawannya, bahkan beberapa orang kemudian ikut-ikutan membuat dodol terong walaupun untuk dikomsumsi sendiri. “Mereka tahu dodol terong buatan saya dari cerita kawan-kawan yang sudah menikmatinya,” ujarnya lagi.
Namun semenjak kuliah di Kampus Tegalboto produksi dodol terong Fitri terhenti, kalaupun diproduksi hanya sekedar untuk komsumsi sendiri. Keterbatasan modal dan tempat usaha juga menjadi kendala beriktunya mengembangkan usaha dodol terong. Padahal teman-temannya sesama mahasiswa banyak yang ketagihan dengan dodol terong buatannya. “Saya ingin mengembangkan usaha dodol terong ini, kalau saja ada yang bersedia memberi modal atau mengajak usaha bersama saya sangat senang sekali,” tutr Fitri. Anda penasaran dengan dodol terong, silahkan mencoba! [eko]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar